SINERGINEWS.COM – DeepSeek berambisi memanfaatkan keunggulannya di pasar AI.
Perusahaan rintisan Tiongkok ini memicu aksi jual besar di pasar ekuitas global.
Model penalaran AI murah DeepSeek mengungguli banyak pesaing Barat.
DeepSeek mempercepat peluncuran penerus model R1 bulan Januari.
Perusahaan yang berpusat di Hangzhou ini berencana merilis R2 lebih awal.
Awalnya, R2 dijadwalkan rilis pada Mei, namun dipercepat.
Model baru diharapkan menghasilkan pengodean yang lebih baik.
Model ini juga diharapkan mampu bernalar dalam bahasa selain Inggris.
Rincian percepatan jadwal peluncuran R2 belum pernah dilaporkan sebelumnya.
DeepSeek belum memberikan komentar terkait berita ini.
Para pesaing masih mencerna implikasi dari model R1 DeepSeek.
R1 dibangun dengan chip Nvidia yang kurang bertenaga.
Keberhasilan DeepSeek dapat memacu perusahaan lain untuk mempercepat upaya AI.
R2 berpotensi menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintah AS.
Peluncuran R2 dapat menggembirakan otoritas dan perusahaan Tiongkok.
Sedikit yang diketahui tentang DeepSeek dan pendirinya, Liang Wenfeng.
Liang menjadi miliarder melalui dana lindung nilai kuantitatif High-Flyer.
Liang digambarkan sebagai sosok yang rendah hati dan tertutup.
Reuters mewawancarai mantan karyawan dan profesional dana kuantitatif.
Mereka menceritakan kisah perusahaan yang berfungsi seperti laboratorium penelitian.
Perusahaan ini tidak terbebani oleh tradisi hierarkis industri teknologi Tiongkok.
Liang lahir di desa pedesaan di provinsi Guangdong pada tahun 1985.
Ia memperoleh gelar teknik komunikasi di Universitas Zhejiang.
Liang menjauhi praktik manajemen top-down yang kaku di perusahaan teknologi Tiongkok.